Koneksi antar materi adalah hubungan atau keterkaitan materi satu dengan
materi lainya, pada tulisan kali ini saya akan membuat inti sari dari modul modul
3.3 “pengelolaan program berdampak pada murid” dan keterkaitannya dengan materi
pada modul-modul sebelumnya menggunakan kalimat pemantik sebagai panduan,
selamat membaca............
Ø 💗Hal-hal
menarik yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan bagaimana
benang merah yang bisa Anda tarik dari keterkaitan antar materi yang diberikan
dalam modul 3.3?
Melihat berbagai macam bentuk program sekolah yang berdampak pada murid
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan yang diterapkan
berdasarkan program tersebut
Mengulang kembali pendekatan berbasis kekuatan inkuiri apresiatif (IA)
dengan tahapan BAGJA atau 5D
MELR
1) Montoring dan Evaluation
Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal
dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif
secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai.
Terdapat 12 prinsip menjadi acuan atau pedoman pada kegiatan ini, yaitu
(1) mengapa perlu melakukan ME;
(2) menyetujui prinsip yang menjadi pedoman;
(3) menentukan program yang perlu dimonitor;
(4) menentukan siapa saja yang teribat;
(5) menentukan topik dan pertanyaan investigasi;
(6) mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas dan langkah untuk
berubah;
Beberapa konsep penting yang menjadi kunci dalam strategi dan desain
program atau proyek adalah:
Aim (dampak yang diinginkan);
Objective (tujuan; outcome yang diinginkan);
Output (hasil cepat yang diraih dari satu kegiatan);
Activities (kegiatan program atau kegiatan proyek);
Inputs (semua yang diperlukan selama melakukan kegiatan program atau
proyek)
(7) mengidentifikasi informasi;
(8) memutuskan bagaimana informasi diperoleh;
(9) menilai kontribusi/ pengaruh yang diberikan;
(10) menganalisis dan menggunakan informasi;
(11) menjelaskan data;
(12) etika memproteksi data.
2) Pembelajaran (Learning)
Kegiatan pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model F yaitu:
(1) Fact (Fakta): Catatan objektif tentang apa yang terjadi; (2) Feeling
(Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi; (3) Finding (Temuan):
Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut; (4) Future (Masa
Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan.
3) Laporan (Reporting)
Laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif
yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada
bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau
memecahkan persoalan. Pembuatan laporan berdasarkan tujuan, fungsi dan strategi
pelaporan.
Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis
dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi,analisa,
evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.
Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:
Risiko Strategis merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan
organisasi mencapai tujuan
Risiko Keuangan merupakan risiko yang mungkin akan berakibat
berkurangnya asset
Risiko operasional merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan
proses manajemen
Risiko pemenuhan merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses
dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
Risiko Reputasi merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek
Lembaga
Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut: (a)
identifikasi jenis risiko; (b) pengukuran risiko; (c) melakukan strategi dalam
pengendalian risiko; (d) melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan
berkelanjutan.
Dalam merencanakan sebuah program sekolah, langkah awal yang dilakukan
adalah mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk program yang berdampak pada murid.
Kemudian mengidentifikasi tahapan membuat program, memahami proses perencanaan
program sampai pelaporan program dengan menggunakan strategi Monitoring,
Evaluasi, Learning dan Reporting (MELR) serta menerapkan manajemen resiko dari
sebuah program.
Ø 💗Apakah
kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang
berdampak pada murid?
Dalam membuat
sebuah perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid, terlebih dahulu
kita harus mengenal potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dalam hal
ini berupa aset/ sumber daya. Melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap aset/
sumber daya tersebut menggunakan pendekatan berbasis aset (asset based
thingking) atau yang dikenal dengan pengembangan komunitas berbasis aset (PKBA)
ke dalam 7 aset utama (modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal
lingkungan/alam, modal finansial, modal politik serta modal agama dan budaya).
Selanjutnya tahapan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid
menggunakan sebuah pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) yaitu tahapan BAGJA atau
5D sebagai panduan dalam pengelolaan program yang akan dibuat dan melakukan
monitoring, evaluation, learning and
reporting (MELR) serta mempertimbangkan manajemen risiko pada perencanaan
progran yang berdampak pada murid.
Ø 💗Adakah
materi dalam modul lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam
modul 3.3. ini? Jabarkanlah jika ada.
Modul 1.1
Filosofi Pendidikan KHD
Program
sekolah yang berdampak pada murid sangat mendukung keterlaksananya tujuan pendidikan
menurut KHD yaitu menuntun anak sesuai kodrat (kodrat alam dan zaman) dan
mewujudkan program merdeka belajar
Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Sebagai guru penggerak untuk merencanakan
program sekolah yang berdampak pada murid terlebih dahulu kita harus mengetahui
nilai dan peran kita sebagai guru penggerak
Modul 1.3
Inkuiri Apresiati (Visi Guru Penggerak)
Perencanaan
program sekolah yang berdampak pada murid haruslah memperhatikan tahapan BAGJA
atau 5D dengan melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki sekolah dan
dikembangkan sesuai dengan visi sekolah
Modul 1.4 Budaya Positif
Budaya positif erat hubungannya dengan
program sekolah yang berdampak pada murid karena budaya positif merupakan bagian
dari program sekolah
Modul 2.1 Memenuhi kebutuhan belajar murid
melalui pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi dapat
dikembangkan melalui aset yang dimiliki sekolah dan bersinergi dengan program
sekolah yang berdampak pada murid
Modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional
Untuk mewujudkan pengelolaan program yang
berdampak pada murid tentu kita akan mengalami kendala, saat itulah penerapan
pembelajaran sosial emosional ini perlu kita terapkan, dan pembelajaran sosial
emosional untuk murid juga merupakan program yang berdampak pada murid
Modul 2.3 Choaching
Kegiatan Choacing dapat membuat murid
melakukan metakognisi, dapat mengativasi kerja otak murid, membuat murid
berpikir kritis dan mendalam sehingga menunjukan potensinya. Dari proses
tersebut guru/ coach dapat memetakan kebutuhan belajar murid atau bahkan
membuat pengelolaan program yang berdampak pada murid
Modul 3.1
Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Sebagai pemimpin pembelajaran dalam
membuat sebuah program yang berdampak pada murid kita sering menemukan sebuah dilema dalam
mengambil keputusan, maka pedoman yang bisa kita gunakan adalah 4 paradigma, 3 prinsip adalah 9
langkah dan pengujian dan pengambilan keputusan
Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan
sumber daya
Sebagai pemimpin pembelajaran kita dapat
menyelesaikan berbagai tantangan pembelajaran dengan berfokus pada potensi/aset/sumber
daya yang dimiliki yang telah terangkum dalam 7 aset utama yaitu modal manusia,
modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik,
modal agama dan budaya. Dari aset-aset tersebut kita dapat mengelola program
yang berdampak pada murid
Ø 💗Bagaimana
kaitan dari semua materi tersebut dengan peran Anda sebagai guru penggerak?
Guru penggerak berperan sebagai pemimpin
pembelajaran yang memiliki kewajiban untuk menuntun anak sesuai dengan
kodratnya untuk mewujudkan merdeka belajar, memahami peran dan nilai yang kita miliki sebagai guru penggerak, dapat
mengembangkan visi yang jelas mengenai murid yang memiliki profil pelajar
pancasila, memahami budaya positif yang berpihak pada murid, dapat mengimplementasikan
pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajara murid yang
berbeda, dapat mengelola emosi agar berpengaruh positif serta membiasakan
pembelajaran sosial dan emosional dalam lingkup kelas, menggali dan
memaksimalkan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki murid dengan melakukan
pemetaan terhadap murid dengan berbagai macam karakteristik dan keunikan yang
mereka miliki, dapat mengambi
keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran, dapat mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang sah untuk menjalankan program
sekolah, serta dapat terampil menganalisis data dan menerapkan tahapan program
yang efektif yang berdampak pada murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar