Sabtu, 16 Oktober 2021

Koneksi Antar Materi Modul 3.3_CGP Angkatan 2 Kab Malang_Idha Lukita Sanjaya

 


Koneksi antar materi adalah hubungan atau keterkaitan materi satu dengan materi lainya, pada tulisan kali ini saya akan membuat inti sari dari modul modul 3.3 “pengelolaan program berdampak pada murid” dan keterkaitannya dengan materi pada modul-modul sebelumnya menggunakan kalimat pemantik sebagai panduan, selamat membaca............

Ø  💗Hal-hal menarik yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan bagaimana benang merah yang bisa Anda tarik dari keterkaitan antar materi yang diberikan dalam modul 3.3?

 

Melihat berbagai macam bentuk program sekolah yang berdampak pada murid mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan yang diterapkan berdasarkan program tersebut

Mengulang kembali pendekatan berbasis kekuatan inkuiri apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA atau 5D

MELR

1) Montoring dan Evaluation

Monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai.

Terdapat 12 prinsip menjadi acuan atau pedoman pada kegiatan ini, yaitu

(1) mengapa perlu melakukan ME;

(2) menyetujui prinsip yang menjadi pedoman;

(3) menentukan program yang perlu dimonitor;

(4) menentukan siapa saja yang teribat;

(5) menentukan topik dan pertanyaan investigasi;

(6) mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas dan langkah untuk berubah;

Beberapa konsep penting yang menjadi kunci dalam strategi dan desain program atau proyek adalah:

Aim (dampak yang diinginkan);

Objective (tujuan; outcome yang diinginkan);

Output (hasil cepat yang diraih dari satu kegiatan);

Activities (kegiatan program atau kegiatan proyek);

Inputs (semua yang diperlukan selama melakukan kegiatan program atau proyek)

(7) mengidentifikasi informasi;

(8) memutuskan bagaimana informasi diperoleh;

(9) menilai kontribusi/ pengaruh yang diberikan;

(10) menganalisis dan menggunakan informasi;

(11) menjelaskan data;

(12) etika memproteksi data.

 

2) Pembelajaran (Learning)

Kegiatan pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model F yaitu: (1) Fact (Fakta): Catatan objektif tentang apa yang terjadi; (2) Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi; (3) Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut; (4) Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan.

 

3) Laporan (Reporting)

Laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan. Pembuatan laporan berdasarkan tujuan, fungsi dan strategi pelaporan.

 

Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi,analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.

Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:

Risiko Strategis merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan

Risiko Keuangan merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya asset

Risiko operasional merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen

Risiko pemenuhan merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Risiko Reputasi merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek Lembaga

Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut: (a) identifikasi jenis risiko; (b) pengukuran risiko; (c) melakukan strategi dalam pengendalian risiko; (d) melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan.

 

Dalam merencanakan sebuah program sekolah, langkah awal yang dilakukan adalah mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk program yang berdampak pada murid. Kemudian mengidentifikasi tahapan membuat program, memahami proses perencanaan program sampai pelaporan program dengan menggunakan strategi Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting (MELR) serta menerapkan manajemen resiko dari sebuah program.

 

Ø  💗Apakah kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid?

Dalam membuat sebuah perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid, terlebih dahulu kita harus mengenal potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah dalam hal ini berupa aset/ sumber daya. Melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap aset/ sumber daya tersebut menggunakan pendekatan berbasis aset (asset based thingking) atau yang dikenal dengan pengembangan komunitas berbasis aset (PKBA) ke dalam 7 aset utama (modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik serta modal agama dan budaya). Selanjutnya tahapan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid menggunakan sebuah pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) yaitu tahapan BAGJA atau 5D sebagai panduan dalam pengelolaan program yang akan dibuat dan melakukan monitoring, evaluation, learning and reporting (MELR) serta mempertimbangkan manajemen risiko pada perencanaan progran yang berdampak pada murid.

 

Ø  💗Adakah materi dalam modul lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam modul 3.3. ini? Jabarkanlah jika ada.

Modul 1.1 Filosofi Pendidikan KHD

Program sekolah yang berdampak pada murid sangat mendukung keterlaksananya tujuan pendidikan menurut KHD yaitu menuntun anak sesuai kodrat (kodrat alam dan zaman) dan mewujudkan program merdeka belajar

Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Sebagai guru penggerak untuk merencanakan program sekolah yang berdampak pada murid terlebih dahulu kita harus mengetahui nilai dan peran kita sebagai guru penggerak

Modul 1.3 Inkuiri Apresiati (Visi Guru Penggerak)

Perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid haruslah memperhatikan tahapan BAGJA atau 5D dengan melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki sekolah dan dikembangkan sesuai dengan visi sekolah

Modul 1.4 Budaya Positif

Budaya positif erat hubungannya dengan program sekolah yang berdampak pada murid karena budaya positif merupakan bagian dari program sekolah

Modul 2.1 Memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi dapat dikembangkan melalui aset yang dimiliki sekolah dan bersinergi dengan program sekolah yang berdampak pada murid

Modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional

Untuk mewujudkan pengelolaan program yang berdampak pada murid tentu kita akan mengalami kendala, saat itulah penerapan pembelajaran sosial emosional ini perlu kita terapkan, dan pembelajaran sosial emosional untuk murid juga merupakan program yang berdampak pada murid

Modul 2.3 Choaching

Kegiatan Choacing dapat membuat murid melakukan metakognisi, dapat mengativasi kerja otak murid, membuat murid berpikir kritis dan mendalam sehingga menunjukan potensinya. Dari proses tersebut guru/ coach dapat memetakan kebutuhan belajar murid atau bahkan membuat pengelolaan program yang berdampak pada murid

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam membuat sebuah program yang berdampak pada murid kita sering menemukan sebuah dilema dalam mengambil keputusan, maka pedoman yang bisa kita gunakan adalah 4 paradigma, 3 prinsip adalah 9 langkah dan pengujian dan pengambilan keputusan

Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya

Sebagai pemimpin pembelajaran kita dapat menyelesaikan berbagai tantangan pembelajaran dengan berfokus pada potensi/aset/sumber daya yang dimiliki yang telah terangkum dalam 7 aset utama yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya. Dari aset-aset tersebut kita dapat mengelola program yang berdampak pada murid

Ø  💗Bagaimana kaitan dari semua materi tersebut dengan peran Anda sebagai guru penggerak?

Guru penggerak berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang memiliki kewajiban untuk menuntun anak sesuai dengan kodratnya untuk mewujudkan merdeka belajar, memahami peran dan nilai yang kita miliki sebagai guru penggerak, dapat mengembangkan visi yang jelas mengenai murid yang memiliki profil pelajar pancasila, memahami budaya positif yang berpihak pada murid, dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajara murid yang berbeda, dapat mengelola emosi agar berpengaruh positif serta membiasakan pembelajaran sosial dan emosional dalam lingkup kelas, menggali dan memaksimalkan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki murid dengan melakukan pemetaan terhadap murid dengan berbagai macam karakteristik dan keunikan yang mereka miliki, dapat mengambi keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran, dapat mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang sah untuk menjalankan program sekolah, serta dapat terampil menganalisis data dan menerapkan tahapan program yang efektif yang berdampak pada murid.

Jumat, 01 Oktober 2021

Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran- Modul 3.1



Perkenalkan nama saya Idha Lukita Sanjaya, CGP Angkatan 2 Kabupaten Malang dengan Pendamping Praktik Ibu Maria Ulfa dan Fasilitatof Ibu Sri Subekti.

Tulisan kali ini berupa jurnal monolog yang saya lakukan dengan diri saya sendiri, semoga tulisan ini dapat menginspirasi pihak-pihak yang berkepentingan, selamat membaca.....

Guiding Questions :

1.     bagaimana anda akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang anda dapatkan di Program guru penggerak di sekolah/lingkungan asal anda?

Untuk mentransfer dan menerapkan pengetahuan saya di guru penggerak tentunya saya akan menerapkan semua pengetahuan pada dari diri saya terlebih dahulu, baru setelah itu saya akan mengimbaskan pengetahuan guru penggerak pada rekan sejawat melalui wadah komunitas praktisi, tentu sebelum saya melakukan pentransferan pengetahuan terlebih dahulu saya harus menguji keputusan yang akan saya buat dengan 9 langkah pengujian dan pengambilan  keputusan yang didalamnya juga memuat 4 paradigma benar lawan salah dan juga 3 prinsip resolusi, setelah saya dapatkan hasil dari keputusan pengujian baru saya akan  berjalan pada tahap pentrasferan pengetahuan pada komunitas praktisi di sekolah.

2.    Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?

Langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah dengan mencermati terlebih dahulu kasus yang dihadapi apakah termasuk kasus dilema etika atau bujukan moral. Jika kasus yang dihadapi adalah dilema etika maka selanjutnya dengan menerapkan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan diantaranya mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan; menentukan siapa yang terlibat dalam situasi; mengumpulkan fakta-fakta yang relevan; pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi dan uji panutan); pengujian paradigma benar lawan benar; melakukan prinsip resolusi; investigasi opsi trilema, buat keputusan serta lihat lagi keputusan dan refleksikan

3.    Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.

Saat ada kasus/permasalahan yang sedang saya alami, ketika saya menghadapi kasus dilema etika maka saya akan secepat mungkin dalam menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan tersebut untuk menghindari adanya permasalahan baru serta tidak mengambil resiko dalam membuat keputusan yang selanjutnya keputusan tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan mendasar pada nilai-nilai kebajikan

4.    Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.

Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tidak dapat dilakukan dan diputuskan sendiri namun adanya komunitas praktisi sebagai bentuk untuk saling berbagi masukan dan saran terkait pengambilan keputusan sehingga nantinya keputusan yang telah diuji dan dibuat tersebut lebih tepat dan efektif serta dapat dipertanggungjawabkan selain komunitas praktisi sebagai pendukung lain juga Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan yang akan menjadi penguat keputusan yang telah saya ambil.

Demikian jurnal molog saya yang singkat, semoga bermanfaat

"Sukses sendiri itu tidak keren, tapi Sukses bersama itu baru keren"

Salam Dan Bahagia

Salam Guru Penggerak